sunset

disaat matahari terbenam maka tidak ada salahnya jika seberkas cahaya kuning yang redup menemani kesendirian kita.:)

LIBURAN MAGETAN SARANGAN MADIUN

jika kamu merasa sendiri maka jangan lah berpikir berlebihan terhadap mereka. . . :)

Refreshing Dieng dan Batur Raden

disaat kamu sudah sukses nanti maka ingatlah hari ini... :)

TTS #13










This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any
recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or
Apple Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
the page. If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of
the page to allow the puzzle to load.






















TTS #14










This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any
recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or
Apple Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
the page. If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of
the page to allow the puzzle to load.





















LILO, PUTRI TERIMAKASIH

Saat aku terbangun dari tidur kulihat layar di ponselku berharap aku bisa menikmati keindahan pesan yang datang dari orang yang selama ini aku sukai, iya viko.

“ bangun… qis bangun udah siang ini.” Suara yang tak asing lagi di telingaku.

“ iya bu, ini balqis udah bangun.”

Sebenarnya aku tidak perlu memasang alarm lagi karena setiap pagi ada alarm yang lebih ampuh dari alarm yang biasa aku gunakan, mau sekeras apapun alarm yang kupasang hanya sekali dua kali aku bisa bangun dengan sukarela. Biasanya kalau gak hape nya yang ku lempar bantalnya yang bakal aku sobek-sobek sampai isinya berterbangan.

Ceklekk..
“ astaga ni anak malesnya minta ampun, bisa gak kalo udah bangun langsung beres-beres itu cucian baju masih …”

“ iya bu ini masih beres-beres.” Aku langsung memotong pembicaraan ibu ku karena kalau tidak di potong tidak akan selesai sampai tahun baru 2014 yang akan datang.

“ selalu saja kalau ibu bicara kamu potong, itu tuh cowok kamu udah jemput.” Hahh ? cowok ? sejak kapan aku punya cowok, aku bertanya-tanya dengan memory otak ku yang masih bingung menentukan cowok mana yang akan dia sebutkan.

“ tuh ngapain itu mulut kok nganga gitu, awas lalat masuk. Buruan gih sana mandi.”
“ ehh… iya bu.” Aku lenyap dari hadapan ibu ku.

***

“ eh kamu ternyata, maaf iya udah nunggu lama. Kirain aku ntah makhluk dari mana gitu yang nyasar jemputin aku.” Basa-basi ku dengan tamu tak di undang ini.

“ makhluk ? udah kayak bukan dari bumi aja.”

“ terus apa dong kalo bukan dari bumi, eh iya btw kamu tau rumah ku dari mana ?” kebetulan ini makhluk anak baru di sekolah ku, tapi kok tiba-tiba dia tahu rumah ku, kan aneh banget. Apa jangan-jangan dia ngikutin aku ? wah tanda-tanda gak bagus ini.

“ gak penting kamu tau dari mana aku bisa tahu rumah mu kan ?” balasnya jutek, yah mungkin sudah takdir aku dapet teman baru yang koplak.

Impian aku banget bisa naik motor ninja ini, kebetulan banget dia bawa ninja. Di jalan aku membayangkan kalo aku sedang berada di belakang boncengan viko, membentangkan tangan menghirup angin dijalanan.

“ kamu seneng banget iya naik motor bareng aku ?”

“ Ge Er banget sih kamu, aku tuh menikmati angin pagi yang masih segar ini.” Selalu di jawab dengan pemberontakan, padahal memang benar aku senang tapi tidak karena bareng dia juga kali.

Sepanjang perjalanan setelah dia ke pedean tadi kami tidak sedikit pun bersuara, mungkin dia lebih memilih diam dari pada harus berurusan dengan aku yang kata orang cerewet dan jutek. Tapi tenang itu Cuma kata orang, bukan kata ku. Kan sebenarnya aku itu baik hati, tidak sombong, rajin menabung, suka membantu, dan kalem banget. Kepedean dikit kayaknya tidak apa-apa, mumpung masih gratis.

Karena keheningan diantara kami yang terdengar hanya suara motor yang serak-serak becek dan gesekan angin yang terasa dingin di kulit, karena aku lupa untuk memakai jaket tadinya.

***

“ heh lu kok bisa sama dia qis ?” Tanya putri, putri ini teman ku.

“ gak tau juga, tiba-tiba dia datang jemput aku kerumah.” Jawab ku sekenanya, tanpa merasa ada orang yang aku tinggalin. Oh iya dari tadi aku belum memperkenalkan cowok yang jemput aku tadi, namanya Lilo lumayan ganteng tapi yang sekarang ada di hatiku Cuma viko dan tidak akan ada penggantinya.

“ jangan-jangan lu suka lagi sama dia.” Selidik putri.

“ enak aja, masa iya baru kemaren dia datang aku udah kegatelan. Sorry mau dia di puja-puja sama cewek satu sekolah juga aku gak akan ikutan.” Jawabku mengelak dari tuduhan putri.

“ kalian lagi ngomongin aku iya ?” tiba-tiba Lilo nongol dari belakang kami.

“ iya kami lagi ngomongin kamu, terus nye…”

“ gak usah ke GE ER an deh jadi orang, ngapain juga kami ngomongin kamu. Gak penting banget.” Aku memotong omongan putri karena kalau enggak, kebiasaannya yang suka keceplosan bakal membuat aku malu saja.

“ ayo jujur aja, jangan menutupi aku tahu kok.”

“ aku duluan iya mau kekamar mandi dulu.” Ucap ku tak membalas apa yang dikatakan oleh si Lilo.

“ iya hati-hati, kalo jatuh bangun sendiri.” Balas putri cengengesan.

***

Aku ke kamar mandi bukan alasan karena tidak mau bareng sama si Lilo tapi aku memang kebelet buang air kecil. iya walau pun terkesan aku enggak mau bareng sih.

Astaga apa yang harus aku lakukan, disamping toilet rame banget cowok nongkrong apalagi di situ ada si Viko lagi. Kenapa sih jalan mau kekelas aku dari toilet Cuma satu-satu nya jalan yang di pakai anak cowok nongkrong ini. Well, mau enggak mau aku harus lewat juga soalnya kalau tidak ini bakal jadi buat masalah karena aku telat masuk kelas.

“ cewek, cuitt…cuitt… balqis di sini ada viko lho. Godain viko dong.” Goda salah satu teman viko. Muka ku yang semula berwarna putih chinese berubah jadi seperti udang rebus. Bahkan kaki ku saja seperti menahan beban berat yang membuat aku susah untuk melangkah.

Hampir satu sekolah tahu kalau aku suka dengan si viko, ini gara-gara rani. Dia yang menyebarkan gossip ini keseluruh penjuru sekolah ku.

Waktu itu aku dan rani adalah teman yang sangat dekat, bahkan aku enggak nyangka kalau kami harus memutuskan persahabatan karena gara-gara viko. Aku sangat percaya dengan rani, semua yang aku alami selalu aku curhatin dengan dia. Tak luput juga kalau aku juga cerita suka dengan viko, aku ceritain semua kalau aku senang bisa dekat dengan viko. Terus viko juga sering pulang bareng sama aku, aku ceritain juga sama si rani.

Itu Cuma hayalan aku semua bahkan si viko saja enggak kenal denganku, tapi ternyata si rani juga suka dengan si viko. Dan mungkin karena di sangat suka sehingga iya rela melakukan apa saja supaya dia enggak ada saingan. Dia deketin si viko, dia ceritakan semua apa yang aku ceritakan sama dia. Padahal dari awal aku bilangin ini hanya hayalanku, tapi di bilang dengan viko tanpa ada kata hayalannya. Dan banyak juga gosip-gosip yang dia buat sendiri agar si viko bener-bener benci sama aku, dan dia berada di zona aman.

Mulai dari saat itu aku dan rani gak deket lagi bahkan kami yang semula satu tempat duduk, pindah mencari tempat duduk yang lain.

***

Setiap hari Lilo jemput aku dan mengantar aku pulang walau pun enggak pernah aku ramah dengan dia, selalu saja aku buat dia kesel. Tapi walau pun aku sering membuat dia jengkel tapi dia tetap sabar menghadapi aku.

“ mau kemana kita Lo ?” tanyaku saat pulang dari sekolah karena tidak menuju arah rumahku.

“ aku pengen ngajak kamu ke suatu tempat.” Ucapnya.

“ tapi aku mau cepet pulang, ntar aku dimarahin sama ibu ku.”

“ tenang aku udah izin dengan tante kok tadi.” Ucapnya menenangkan.

Kalau si Lilo udah ngomong kayak gitu aku ngikut aja, karena dia sangat pintar mengambil hati ibu ku. Padahal baru sebulan kenal, ibu ku senang banget dengan si Lilo. Gimana enggak seneng setiap dia datang bawain ibu kue terus, ya wajar aja kalau anaknya pun dikorbankannya dengan makhluk Pluto yang paling ganteng ini.

“ ngapain kita ke taman ini ?” Tanya ku yang aneh karena diajak oleh si Lilo duduk berdua di bangku taman.

“ ini buat kamu, kamu suka es krim kan ?” dia tidak menjawab pertanyaanku, hanya menyodorkan es krim dari tasnya.

“ ayo pasti ini ada udang di balik nasi kan ?”

“ udah makan dulu itu, sebenarnya aku ngajak kamu kesini aku Cuma mau ngungkapin perasaan aku. Aku suka sama kamu qis, walau pun kedengarannya aneh tapi jujur dari pertama aku masuk kelas aku langsung suka sama kamu.”

“ kamu becanda kan ?”

“ aku serius qis, tolong lah kamu serius sedikit menanggapi ini. Aku gak perlu jawaban hari ini, kapan pun kamu siap aku bakal nerima apa saja yang akan kamu katakan buat aku.”

“ oke Lo, terimakasih banget kamu udah suka sama aku tapi aku jujur sama kamu aku suka sama Viko dan aku belum bisa nerima kamu. Maaf banget.” Jawab ku tak enak.

“ hemm… dari awal aku udah tahu kok kalau kamu suka sama Viko, tapi gak papa aku pengen mencoba siapa tahu kamu masih menerima cowok lain dan ternyata kamu bener-bener masih cinta sama si Viko. Oke, tapi walau pun aku gak jadi pacar kamu, bolehkan aku tetep jadi temen kamu.” Balas Lilo dengan senyum yang sedikit di paksakan.
***

Mlm balqis, ge pa ne ?
Dah bobox yahh..?

Aku tercengang melihat sms yang datang dari Viko, tumben amat dia SMS aku dan di tahu dari mana nomer hape ku. Kalau aku wajar tahu nomer hapenya, jelaslah aku kan suka masa gak punya nomer dia.

Viko juga mengajak aku ke café malem ini, kebetulan malem ini adalah malem minggu jadi aku di izinin sama ibu. Ternyata si Viko udah lama juga suka dengan ku, tapi semenjak dia mendengarkan gosip yang di buat si rani dia jadi benci. Tidak hanya itu viko juga bercerita kalau sebelum si viko mendengar gosip itu sering viko mengirim salam dengan ku, bahkan tak jarang bunga juga melalui rani tapi tidak sampai padaku.

Hari jum’at 17 juni 2012
Aku resmi jadian dengan VIKO ADITYA, aku sangat berterimakasih dengan Putri sahabat ku. Dan tidak hanya putri saja tapi ini juga yang menjelaskan adalah si Lilo karena dia enggak mau terus melihat aku berharap dengan orang yang salah paham dengannya.

TTS #12










This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any
recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or
Apple Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
the page. If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of
the page to allow the puzzle to load.























TTS #11










This interactive crossword puzzle requires JavaScript and any
recent web browser, including Windows Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, or
Apple Safari. If you have disabled web page scripting, please re-enable it and refresh
the page. If this web page is saved on your computer, you may need to click the yellow Information Bar at the top or bottom of
the page to allow the puzzle to load.